Selasa, 25 Oktober 2011

Open URL

OpenURL merupakan perintah atau mekanisme untuk mengubah sebuah data bibliografi, sitasi atau rujukan ke sebuah sumber informasi (biasanya berupa sumber bibliografis) menjadi URL (Uniform Resource Locator, alias alamat dari sebuah berkas di Internet). Pencipta awal teknik ini adalah Herbert Van de Sompel dari Library Automation Team di University of Ghent, dan Oren Beit-Arie dari Ex Libris. Pengembangan selanjutnya dilakukan oleh NISO (National Information Standards Organization) untuk menjadi bagian dari International ANSI (American National Standards Institute) Z39.88. Secara garis besarnya, OpenURL memindahkan metadata tentang suatu berkas tertentu (misalnya sebuah artikel jurnal elektronik) ke apa yang disebut dengan link resolver. Lalu, link resolver ini melakukan parsing (menganalisa) dan membuat kaitan (link) ke berkas yang bersangkutan.

Untuk dapat melakukan ini, OpenURL terdiri dari dua bagian. Pertama, bagian yang bernama BASE URL yang berisi identifikasi untuk dikenali oleh link resolver. Kedua, bagian yang berisi QUERY, mengandung satu atau lebih DESCRIPTION. Setiap DESCRIPTION berisi metadata yang sebenarnya merupakan rujukan ke artikel atau sumber informasi yang dituju. Contoh dari sebuah OpenURL:

Dalam contoh di atas, maka yang dimaksud BASEURL adalah:

Perhatikanlah bahwa ini adalah URL atau alamat dari UKOLN OpenResolver dan alamat inilah yang akan menjadi resolver. Biasanya alamat ini ditetapkan oleh institusi tempat seorang pengguna berada. Sisa informasi yang terkandung dalam contoh di atas adalah QUERY, yang terdiri dari satu DESCRIPTION panjang tentang sebuah artikel berjudul 'Information gateways: collaboration on content' karangan Rachel Heery, diterbitkan di jurnal 'Online Information Review' volume 24. Dengan contoh ini dapat dikatakan pula, OpenURL dan link resolver¬-nya itu adalah sebuah program yang dapat membaca metadata untuk kepentingan pencari informasi, dan kemudian dapat menggunakan metadata itu untuk memeriksa dan mengambil informasi dari berbagai sumber.

Dalam praktiknya di lapangan, proses kerja OpenURL ini dapat digambarkan secara sederhana sebagai berikut:
• Seorang pengunjung perpustakaan membuka sebuah pangkalan data untuk mencari dan menemukan sebuah sitasi (rujukan) ke sebuah artikel tentang perpustakaan digital. Dia tidak menemukan artikelnya di pangkalan data tersebut.
• Pengguna lalu mengklik tombol CARI untuk memerintahkan komputer melakukan pencarian.
• Pencarian dilakukan dengan mengirim informasi OpenURL ke link resolver. Dengan kata lain, mengirim DESCRIPTION ke BASE URL.
• Link resolver lalu menerjemahkan perintah itu dan menelusur pangkalan data perpustakaan untuk melihat koleksi apa saja yang dimiliki atau dilanggan oleh perpustakaan tersebut.
• Link resolver menemukan sebuah sumber lalu menampilkannya di layar.
• Pengguna mengklik menu dan mengambil berkas PDF berisi artikel yang diperlukannya (dalam contoh di atas adalah artikel Information gateways: collaboration on content karangan Rachel Heery)

Referensi:

http://en.wikipedia.org/wiki/OpenURL

Minggu, 16 Oktober 2011

Ilmu Budaya Dasar

       Secara sederhana  Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Adapun Tujuan Ilmu Budaya Dasar itu sendiri yaitu;
merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian Ilmu ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian seseorang dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
    * Mengusahakan kepekaan manusia terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
    * Memberi kesempatan kepada manusia untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
    * Mengusahakan agar kita, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
    * menguasahakan wahana komunikasi  agar kita lebih mahir dalam berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi. 

 Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah   kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhlik lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri.
Hakekat manusia yakni:
1.      Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2.      Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3.      yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4.      Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5.      Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6.      Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7.      Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8.      Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Kehidupan adalah ciri yang membedakan objek yang memiliki isyarat dan proses penompang diri (organisme hidup) dengan objek yang tidak memilikinya baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati atau karena mereka tidak memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
·         Bahasa
·         Sistem Pengetahuan
·         Organisasi Sosial
·         Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
·         Sistem Mata Pencaharian
·         Sistem Religi
·         Kesenian
 
Wujud kebudayaan
1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
2.  Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.


Hubunga manusia dengan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dari sisi lain hubungan antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis.
Proses dialektis ini tercupta melalui tiga tahap,yaitu :
1. Eksternalisasi: Proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunia.
2. Obyektivitas: Proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan masyarakat dengan segala pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk perilaku manusia.
3. Internalisasi: Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat hidup baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.


Referensi