|
|
|
|
Tim penanggulangan bencana di kawasan
timur laut Amerika Serikat masih terus mencari korban tewas di antara puing dan
reruntuhan, empat hari setelah badai super besar Sandy menghantam pesisir timur
Amerika, lansir Euronews (2/11/2012). Sementara para petugas
memperingatkan bahwa jumlah korban tewas masih akan terus bertambah, pihak
asuransi mengaku tidak dapat menghitung kerugian yang dialami Amerika.
Korban tewas yang sudah ditemukan
sedikitnya mencapai 92 orang. Jumlahnya akan melonjak tajam seiring dilakukannya
pencarian korban dari rumah ke rumah di wilayah pantai timur. RMS, sebuah
perusahaan yang menghitung angka kerugian akibat bencana besar untuk asuransi
industri mengatakan, kerusakan yang disebabkan oleh badai Sandy begitu banyak
dan meluas sehingga tidak mungkin untuk menghitung berapa kerugian yang dialami
warga, industri dan negara AS.
Warga harus mengantri panjang untuk
mendapatkan bahan bakar untuk kendaraan dan generator mereka, seiring dengan
terjadinya kelangkaan BBM meskipun pipa-pipa dan tanker minyak sudah kembai
melakukan aktivitas pengiriman.
“Kami tidak punya listrik, tidak ada
bensin, semuanya mati di Jersey City. Jadi kami menuju ke sini dan kehabisan
bensin di tengah perjalanan. Akibatnya kami harus berjalan kaki untuk
mendapatkan bensin,” kata seorang warga New Jersey.
New York mengalami jalan-jalan macet
dengan banyaknya kendaraan yang mencari bahan bakar. Sistem transportasi publik
belum beroperasi penuh. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, air yang dibawa
oleh badai Sandy mengakibatkan sistem kereta bawah tanah lumpuh total, demikian
pula transportasi bus umum belum beroperasi penuh.
Keamanan menjadi masalah tersendiri,
karena listrik padam yang dialami jutaan rumah dan gedung perkantoran membuat
daerah terdampak mengalami kegelapan, sehingga rawan tindak kriminal.
Sampai Jumat kemarin, kerugian
diperkirakan sudah mencapai 50 milyar dolar, atau dua kali lipat dari perkiraan
sebelumnya. Dan angka itu masih akan terus membengkak.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar