Selasa, 28 April 2015

KASUS PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG TERJADI DI PULAU JAWA



1.        Pertumbuhan penduduk yang terjadi di pulau jawa
            Berdasarkan data kependudukan dunia tahun 2012, Indonesia menempati urutan ke-4 jumlah penduduk terbesar di dunia. Adapun urutan pertama ditempati China (1,35 milyar jiwa), ke-2 India (1,260 milyar jiwa) dan ke-3 Amerika Serikat (314 juta jiwa). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, penduduk Indonesia mencapai 257.516.167 jiwa. Sementara itu, hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa.
            Pulau Jawa adalah pulau yang memiliki kepadatan penduduk terbesar dibandingkan dengan wilayah Indonesia lainnya. Berbagai factor mampu membuat Jawa menjadi pulau dengan penduduk terbesar di Indonesia dibandingkan dengan pulau lainnya. Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian negara sehingga banyak penduduk yang tertarik untuk tinggal di wilayah ini. Faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa antara lain faktor geografis (khususnya faktor fsik berupa tanah yang lebih subur) dan faktor sejarah.
            Pengertian penduduk yaitu kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan menyangkut jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara tertentu pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya, maupun kemungkinan-kemungkinan untuk waktu-waktu mendatang. Pertumbuhan penduduk memunculkan berbagai masalah. Robert Malthus, penggagas dai Revolusi Hijau, menyatakan bahwa penduduk dunia bertambah menurut deret ukur, sedangkan pertambahan makanan bertambah menurut deret ukur. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi).
            Kelahiran adalah tingkat kelahiran bayi hidup pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Angka kelahiran bayi didapat dari jumlah bayi yang lahir dari setiap 1.000 penduduk dalam jangka waktu satu tahun. Factor pendukung kelahiran antara lain: pernikahan usia muda (nikah dini), anggapan tradisional Jawa yaitu banyak anak banyak rezeki, dan adanya tunjangan anak bagi pegawai negeri sipil. Selain adanya factor pendukung juga terdapat factor penghambat yaitu program keluarga berencana (KB) dengan slogan dua anak cukup, pembatasan usia nikah (diatur dalam UU. No 1 Tahun 1974), bertambahnya jumlah wanita yang bekerja.
            Angka kematian jumlah orang yang meninggal dunia dari setiap 1000 orang per tahun. Berbagai faKtor yang memdukung kematian (Promortalitas) antara lain, adanya peperangan, bencana alam, kecelakan lalu lintas, lingkungan yang tidak sehat, gizi buruk, penyebaran penyakit dan virus, fasilitas yang belum memadai. Sedangkan factor penghambat (Antinatalitas) antara lain: adanya kemajuan ilmu kesehatan, perbaikan gizi, fasilitas kesehatan yang memadai dan ajaran agama yang malarang bunuh diri. Faktor lainnya yaitu adanya migrasi penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk secara perseorangan maupun kelompok dari satu tempat ke tempat yang lain baik untuk menetap ataupun sementara. Beberapa penyebab perpindahan penduduk antara lain terjadinya bencana alam, mendapatkan penghidupan ekonomi yang layak, bencana alam dsb
            Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan pada 2035 mencapai mencapai 305,6 juta jiwa. Sekitar 50 persen berada di Pulau Jawa. Konsentrasi penduduk masih berada di Pulau Jawa, yaitu sebesar 54,7 persen. "Tapi rasio ini turun dibandingkan 2010 yang mencapai 57-58 persen dari total penduduk," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana, Jumat (7/2). Tingginya rasio penduduk yang tinggal di Jawa didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi di pulau tersebut. Jawa Barat merupakan provinsi yang paling padat di Indonesia, yaitu 57,13 juta penduduk pada 2035.
            Tingginya jumlah penduduk di Jawa Barat didorong oleh migrasi yang terjadi di wilayah tersebut. Terutama di wilayah seperti Depok dan Bekasi. Selain itu, tingkat kelahiran yang tinggi juga bisa menjado faktor sesaknya Jawa Barat. Berdasarkan data statistik Badan Pusat Statistik (BPS), wilayah yang penduduknya paling sedikit adalah Papua. Yaitu 765 ribu pada 2010 dan menjadi 1,3 juta jiwa pada 2035. Meski pun Jawa Barat menjadi provinsi paling padat, laju pertumbuhannya cenderung stabil. Yaitu sebesar 1,56 persen pada periode 2010-2015. Laju ini turun menjadi 0,69 persen pada 2035. Provinsi yang laju pertumbuhannya tinggi adalah Kepulauan Riau, yaitu 3,11 persen pada 2010 dan turun menjadi 1,96 persen pada 2035. Laju pertumbuhan kemungkinan didorong oleh migrasi penduduk. "Tapi rata-rata laju pertumbuhan penduduk di Indonesia menunjukkan tren menurun," kata Armida.

2.       cara mengatasi masalah persebaran penduduk di pulau jawa
1)    Pemerataan pembangunan
Pemerataan pembangunan baik diwilayah Indonesia timur, tengah maupun barat akan mengurangi jumlah penduduk yang memilih untuk mengadu nasib ke pulau Jawa. Jika pembangunan di daerah-daerah sudah hampir sama dengan di pusat, maka penduduk tidak perlu keluar dari daerahnya. Pada akhirnya, mereka bisa ikut serta membangun daerahnya masing-masing. Dan hal ini akan berdampak pada pembangunan secara nasional.
2)    Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah
Salah satu cara menciptakan lapangan kerja di daerah adalah tidak menjadikan pulau Jawa sebagai satu-satunya pusat industri di Indonesia. Dengan kata lain, pabrik-pabrik besar tidak hanya dibangun di Jawa, tapi diseluruh pulau besar di Indonesia secara merata. Dengan begitu, penduduk tidak perlu pergi ke Jawa untuk mencari pekerjaan karena didaerahnya sudah terdapat lapangan kerja yang bisa menampung mereka.
3)      Transmigrasi
Sebuah data menunjukan bahwa pulau Papua yang luasnya lebih dari 20% dari luar Indonesia memiliki penduduk yang jumlahnya kurang dari 1% dari seluruh penduduk Indonesia. Sementara pulau Kalimantan yang luasnya lebih dari 25% luas Indonesia, jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau Jawa:
a.         Sebagai pusat pemerintahan.
b.         Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.
c.         Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
d.        Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
e.         Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar.
4)      Pemberian pemyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.

3.    Solusi Umum Dari Permasalahan Persebaran Penduduk yang Tidak Merata:
ü  Pengadaan rumah vertikal atau Rusun
ü  Mengatur jarak kelahiran
ü  Menambah pengetahuan tentang kependudukan
ü  Menuingkatkan usaha ekonomi keluarga
ü  Para transmigran yang sudah sukses bisa kembali untuk membangun daerah asalnya
Langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi persebaran penduduk:
1. Transmigrasi
2.    Program KB
3.    Penundaan usia kawin
4.    Seminar atau penyuluhan tentang KB dari BKKBN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar